si kepik bingkie
Kamis, Mei 10, 2007
the true joy of love
The True Joy of Love
doesn’t come at the start
when your whole world seems filled
with romance,
And your heart leaps with
happy excitement at even
the thought of a touch or a glance…
The True Joy of Love
comes with growing and changing
and learning together each day…
The True Joy of Love
is discovering how
it gets better each step of the way
- EMILY MATTHEWS -
when I first said that I love you,
there was no way I could know
How the feelings that I had back then
would deepen and would grow –
Now I realize how true love builds
on all that’s gone before.
And I know that with each passing year,
I’ll love you more and more.
Dan inilah kami, di tahun ke-10 perjalanan pernikahan kami…
(Foto yang diambil tanggal 6 Mei 2007 ini, sama sekali tidak ada hubungannya dengan 10th Anniversary Pernikahan Bunda & Bapak, tapi lantaran foto keluarga yang digantung di dinding rumah sudah tidak update… Kebetulan banget ya? )
“Ya Tuhan kami, anugerahilah kami pasangan-pasangan dan anak keturunan yang menjadi penyejuk mata. Anugerahilah kami dari pasangan-pasangan kami putra-putri dan dari mereka cucu dan cicit yang menjadi penyenang hati, dan jadikan kami teladan bagi orang-orang bertaqwa.”
(QS Al-Furqan:74)
Label: spesial
anniversary
Tanggal 4 Mei yang lalu adalah anniversary pernikahan Bunda dan Bapak yang ke-10. Udah lama ya? Nggak kerasa.. ternyata udah 10 tahun Bunda dan Bapak bersama menjalani kehidupan rumah tangga.
Ada susah ada senang, tentu saja. Tapi rasanya, lebih banyak senangnya.
Senang, karena Allah memberikan teman hidup yang sangat baik dan bertanggung jawab. Senang, karena Allah memberikan seorang bapak yang baik bagi ketiga anak Bunda. Senang, karena Allah memberikan imam yang baik, nakhoda yang tangguh, yang bisa mengarahkan, akan kemana bahtera rumah tangga ini menuju. Senang, karena nakhoda itu selalu menghargai dan menghormati Bunda, dan selalu mendengar dan menyertakan Bunda dalam setiap keputusan yang diambilnya. Senang, karena Allah memberi amanah 3 putra yang lucu, sehat, cerdas, dan Insya Allah menjadi anak-anak yang sholeh. Senang, karena Bunda dan Bapak senantiasa bersama, menjalani hidup, sampai hari ini…..
Alhamdulillah. Begitu banyak karunia dan nikmat yang Allah berikan kepada keluarga kami. Dan itu selalu Bunda syukuri. Semoga Allah selalu memberkahi dan meridhoi keluarga kami, jalan kami, dan membimbing kami: Bunda, Bapak, Abang Nanda, Mas Elang, Kakak Fiko, juga orang tua (Oma, Opa, Eyang), dan saudara-saudara kami.
Terima kasih ya Pak, atas hari-hari yang telah kita lalui bersama.
Terima kasih karena telah menjadi ‘partner’ dan teman yang baik selama ini.
Terima kasih atas penghargaan, penghormatan, serta kasih sayang yang tulus.
Terima kasih atas pengorbananmu, mencari nafkah yang halal dan thoyyib untuk istri dan anak-anakmu. (Bahkan sampai mengurangi waktu tidurmu, karena ngelemburin side job-mu)
Dan yang terbesar, adalah terima kasih Bunda atas segala kesabaran dan pengertianmu kepada kami selama ini.
Jangan bosan untuk terus membimbing kami...
Jangan lelah untuk terus mengingatkan kami, agar senantiasa dekat denganNya….
Dan jangan berhenti untuk selalu mengingat kami dalam setiap langkah dan helaan napasmu….
Semoga kita berdua makin solid ya Pak, bahu membahu dalam mendidik dan membimbing ketiga buah cinta kita, agar kelak jadi anak-anak yang sholeh dan bertakwa kepada Allah SWT. Amin.
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (Q.S. 4:1)
Label: spesial
Rabu, Mei 09, 2007
nonton (dvd) bareng: spiderman 3
Sebetulnya udah dari jauh2 hari niat mo ngajak Abang ama Mas untuk nonton Spiderman 3 di bioskop. Maksud hati sih supaya mereka bisa ngerasain sensasi nonton bioskop. Hehehe inget jaman muda, Bunda hobi banget nonton bioskop. Kalo kira2 filmnya ok, bisa tuh sehari nonton 2 ato 3 film sekaligus. Jadi begitu selesai film yang pertama, langsung ngantri lagi untuk film berikutnya… hehehe, iseng banget ya? Bisa aja hari sabtu ato minggu siang ucluk2 ke 21 sendirian, cuman buat nonton. Seringnya sih nonton yang siang dan sore, jadi jam 7 ato 8 malem udah pulang lagi. Malah pernah satu hari pulang kantor, ngeliat kondisi jalan dewi sartika yang padet nggak bergerak, Bunda langsung muterin mobil di kolong jembatan cawang, balik arah dan mampir ke 21 Kalibata, nonton yang jam 7. Keluar jam 9-an, jalanan udah sepi… hehehehe… masa lalu…
Walopun kadang2 suka nyewa laser disk (jaman itu belum musim VCD ato DVD lah), tetep aja nggak bisa nyamain kenikmatan nonton di bioskop. Iyalah, nonton di bioskop udah jelas layarnya lueebaaar banget. Trus suaranya kuenceng. ACnya dingin. Dan yang terutama gak ada ‘interupsi-interupsi’, jadi bisa ‘khusyuk’ nontonnya. Ugh, nyebelin banget deh, kalo di rumah lagi nonton LD, kemudian ada anggota keluarga yang nongol (pastinya nggak nonton dari awal tuh), trus nanya2 soal itu film. Sebeeeelll banget, mengganggu gitu lho.
Hingga kemudian bunda ‘ketemu’ ama si Bapak, temen SMP yang udah lama nggak ketemu (cieeee), -yang menyatakan dengan lugas “bentar lagi saya selesai kuliah, setelah itu kerja, saya mau kamu jadi ibu anak-anak saya”- hihihi, si bapak ini bukan mo cari pacar, tapi calon istri. Mmmm, taun berapa tuh ya? Kalo nggak salah taun 1994 (nggak inget, udah lama banget seh!). Dan taun 1997, si Bapak itupun menikahi dirikuw…. Lha kok ceritanya jadi nyasar jauh amat ya….
Iya, Bunda cuma lagi inget2, bahwa setelah ‘jalan’ sama Bapak, hobi menonton bioskop pun berhenti dengan sendirinya, lantaran si Bapak nggak demen nonton bioskop. Pernah dia maksain diri nemenin nonton, yang ada si Bapak ini ngorok dari awal hingga akhir cerita! Asli dia mendengkur, coba itu, memalukan sekali kan? (Hehehe, tapi dia nggak malu tuh sama saya… padahal kan lagi pdkt. Bapak ini sangat tidak jaim ya? Hahahaha)
Semenjak itu nonton dicoret dari deretan hobi. Soalnya, nonton LD, VCD ato DVD, tetep nggak bisa menggantikan si bioskop itu. Makanya jangan heran, waktu diajak temen2 untuk nonton bareng pertamakali (Da Vinci Code), Bunda menikmati banget. Gimana enggak, 1) nonton di bioskop yang layarnya lebar, suaranya kenceng, suasananya ‘khusyuk’ tanpa gangguan 2) barengan ama manusia2 yang juga hobi nonton.... wah serasa bergabung dengan komunitas yang tepat....
Balik soal Spiderman 3, Bunda belom sempet ngomong ama Abang dan Mas bahwa mereka mau diajak nonton ke bioskop. Soalnya dimana-mana masih penuh, temen2 bilang tiketnya sold-out. Jadi daripada mereka keburu kepingin, padahal belum memungkinkan, kan kasian. Bunda pikir, entar aja kasih taunya, pas mo nonton, supaya surprise.
Eh, ternyata sepulang kantor tadi malem, Abang menyambut dengan heboh, bahwa dia lagi nonton DVD Spiderman 3. Dipinjemin ama temen sekolahnya. Emang dasar si Abang maniak Spiderman, tentu aja dia girang banget.
Walhasil, itu film yang udah setengah jalan, diulang lagi dari awal, karena Bapak ama Bunda mo ikutan nonton hehehehe.....