si kepik bingkie
Senin, Juli 10, 2006
plesir: TMII - 9 juli 2006
Berangkat dari ide "Libur Tlah Tiba", beberapa temen kantor punya ide untuk bikin acara kumpul2 bersama plus anggota keluarga. Aku sih nggak ngikutin proses urun rembug mereka. Yang aku tau cuma, bahwa Harsono jadi ketua panitia dan lokasinya menjadi TMII (padahal awalnya mau pergi ke luar kota, macam puncak gitu deh...).
Cuma baru engeh nih, bahwa pemilihan tanggal pelaksanaannya agak kurang tepat. Lha, wong pesertanya kebanyakan para suami (baca: laki2), yang hampir bisa dipastiin bahwa mereka adalah penikmat sepak bola. Sementara partai perebutan juara 3 Piala Dunia berlangsung hari Minggu tanggal 9 Juli dini hari, dan partai finalnya hari Senin, tanggal 10 Juli dini hari, eh, acara ngumpul2 di TMII-nya dijadwalin hari Minggu, 9 Juli 2006. Udah gitu ngumpulnya sekitar jam 10an.
Walopun mata masih sepet karena nonton Jerman vs Portugal (catet nih: sebetulnya yang niat nonton adalah Yan. Tapi waktu aku kebangun karena suara TV di kamar, ternyata yang mo nonton malah udah tidur dengan nyenyaknya. Terus, malah jadi aku yang nonton karena nggak bisa tidur lagi....), kita jalan sekitar jam 9 lewat ke TMII. Semuanya pergi, Aku, Yan, Nanda, Elang, Fiko sampe Mbak Mus dan Mbak Sri.
Sampe di TMII, Elang yang emang maniak sama kereta, kepingin banget naik skylift. Ya sudahlah, walopun rada males, asal anak2 happy kita oke aja. Cuma ternyata antriannya, Masya Allah, 1 setengah jam, hanya untuk naik skylift yang nggak sampe 15 menit! Makanya, aku baru bisa bergabung sama rombongan teman2 EY sekitar jam 1 kurang, di depan Museum Olah Raga.
Disana udah kumpul semua: Harsono + istri n Jingga, Mas Emir sama Mbak Reni + Reno n Naya, Anjar + Rani n 2 balitanya, Aa Herry sama Rini + Hasan n maidnya, Suji sama istri n balitanya, Iin sama suaminya n Farrel, Farhan, Dedi, Handy Agus - masing2 sama istri dan anak2nya. Agak siangan, Pria datang sama anaknya.
Rame juga. Anak laki2 n Bapak2nya main bola. Seru, karena bapak2 itu malah kadang kerepotan melawan "liliput" yang pantang menyerah.
Kadang aku takjub melihat anak2 kecil, dengan mudahnya, mereka bisa langsung main sama2, padahal mereka belum pernah berkenalan sebelumnya.
Jam 4an, akhirnya kita bubaran. Sempet juga foto bareng, tapi formasi udah nggak komplit karena Iin, Handy Agus n Farhan udah pulang duluan.
Sampe ketemu di acara kumpul2 berikutnya ya!
Label: spesial
world cup 2006
Semenjak nikah dan punya anak, aku udah nggak banyak ngikutin berita olah raga. Selain karena nggak punya banyak waktu luang, juga karena udah mulai insyaf n ngurang2in dengan "penuh kesadaran". Bukan apa2, kalo udah nonton bola, sering kali jadi keseret emosi -karena ngedukung salah satu tim atau negara. Pokoknya parah deh, kalo tim favorit kita kalah, bisa sebel banget, dan... apa ya, pokoknya lama2 aku menyadari bahwa nonton bola bisa merusak perkembangan jiwa hehehe...
Tapi dasar sepak bola emang seperti sihir, selama piala dunia 2006, kalo pas pulang kerja, di TV disuguhin siaran langsung, ya, nggak sengaja jadi kebawa nonton (daripada nonton sinetron ngaco tho?!). Padahal udah diniatin, walaupun temen-temen udah kena demam piala dunia, aku berusaha nyantai dan nggak kepengaruh. Awalnya sih cukup sukses. Sampe2 nggak tau tuh, negara mana aja yang ikutan piala dunia kali ini.
Tapi, ya lama2 nggak tahan juga. Gara2 Abang Nanda tiba2 sangat berminat dengan sepak bola, mulai dari minta dibelikan bola sepak, sampe ngapalin bendera negara2 yang ikut piala dunia. Wah, ada positifnya juga nih piala dunia. Karena sedikit banyak Nanda jadi belajar geografi (suka tanya2, dimana letak negara Portugal ato Brasil), trus tanya2 bendera (contohnya dengan takjub dia baru menyadari bahwa negara yang punya bendera warna merah dan putih ternyata bukan cuma Indonesia), sampe berusaha "fasih" dengan bintang2 sepak bola macam Ronaldo, Ronaldinho, Becham, Zidane, Figo dll (Dan dengan takjubnya, dia baru tau bahwa banyak nama teman2nya dan teman2 Elang yang "sama" dengan nama pesohor sepakbola tsb).
Karena bermaksud mendukung segi positif ini (mumpung minat, jadi sekalian dikenalin dikit2), aku sampe beli peta geografi dunia (yang, Masya Allah, nggak murah lho harganya...), terus cari buku2 soal profil negara2 di dunia, bendera2 dunia... pokoknya apa aja asal bisa buat referensi.
Balik lagi ke soal nonton bola, yang ada, kalo nonton ama Nanda, mulut jadi "berbusa". Soalnya sedikit2 tanya. Apa aja ditanya, off side, penalti, kartu kuning, wasit, sampe minta ditunjukin... "Zidane yang mana Bunda..." Wah....
Dari nggak ngikutin perkembangan (sesuai niat awal), akhirnya jadi ngikutin juga... tuh kan... Alias lebih semangat daripada Nanda hehehe. Cuma ya itu, untuk mengurangi "dampak negatif pada jiwa", justru mulai babak 16 besar, aku udah jarang nonton. Apalagi kalo yang bertanding 2 tim besar. Penyebabnya apa lagi kalo bukan karena udah berlakunya sistem gugur. Nggak kuat nonton siaran langsung! hehehehe... Biarpun orang2 bilang sayang, aku sih tetep keukeuh nggak nonton. Cukup tau hasil pertandingannya aja. Aman buat jiwa hehehe.
Tapi di putaran akhir, akhirnya nonton juga siaran langsungnya Jerman vs Portugal n Italia vs Perancis. N seperti di duga, ada gangguan perasaan (untung bukan sakit jiwa!) gara2 nggak terima Perancis kalah.... Astaghfirullah....
Jumat, Juli 07, 2006
Insya Allah
Insya Allah. Itu kata yang sering kita ucapkan, manakala kita menerima undangan, dititipi salam oleh seseorang (untuk suami atau keluarga kita misalnya) dsb. Tapi entah berapa banyak orang yang memahami artinya, ada menyadari bahwa atas semua kegiatan kita yang sudah terlaksana, semata-mata bisa terjadi karena izin Allah.
Label: iseng